Jumat, 22 November 2013

ALINEA

0 Komentar
PENGERTIAN ALINEA
Alinea adalah satu kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi dari sebuah kalimat .
Alinea merupakan himpunan yang saling berkaitan untuk membuat sebuah gagasan dari sang penulis. Dari pembentukan sebuah alinea harus mempunyai tujuan dimana sang penulis harus menceritakan idenya kedalam suatu cerita dan menegaskan perhatian secara wajar diakhir kalimat.
Macam-macam Alinea          

1. Alinea Pembuka
          Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.

2. Alinea Isi
          Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.

3. Alinea Penutup
          Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.


          Untuk menciptakan sebuah wacana atau karangan yang baik diperlukan ketiga aspek tersebut agar para pembaca dapat membaca dan mengerti arti dari wacana atau karangan yang kita buat. Selain itu kita harus membaca terlebih dahulu wacana atau karangan yang kita buat agar kita tahu dimana letak kesalahan kita supaya kita dapat memperbaiki tau merevisi karangan kita sebelum dibaca oleh banyak orang.

 Macam dan cara menempatkan kalimat topik
- Paragraf deduktif
Alinea yang pikiran utamanya terdapat di awal alinea, kemudian diikuti kalimat penjelas.

- Paragraf Induktif
Alinea yang pikiran utamanya terletak dibagian akhir, dan kalimat penjelasnya terletak di awal alinea.

- Paragraf Campuran
Alinea yang pikiran utamanya terletak pada bagian awal, kemudian kalimat penjelas, lalu diakhiri dengan penegasan atau pengulangan inti uraian.


Syarat-syarat pembentukan Alinea:

1. Kesatuan: Semua kalimat yang mendukung alinea secara bersama-sama mendukung sebuah ide.

2. Koherensi: Saling berhubungan sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yang membentuk sebuah alinea.

3. Pengembangan: Sebuah alinea memiliki pengembangan gagasan/ide dengan menggunakan kalimat pendukung.

4. Efektif: Dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.
Perkembangan Alinea

1. Metode pengembangan Alinea

-   Metode klimaks-antiklimaks
Pengembangan gagasan mulai dari yang rendah ke yang paling tinggi.

-    Metode pandangan
Pengembangan gagasan dengan cara memandang sesuatu.

-    Metode perbandingan dan pertentangan
Pengembangan gagasan dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan objek.

-    Metode analogi
Pengembangan gagasan dengan membandingkan segi kesamaan dua hal berbeda.

-    Metode contoh
Pengembangan gagasan dengan contoh.

-    Metode proses
Pengembangan gagasan dengan mengemukakan tindakan/perbuatan/peristiwa/Rincian, tahapan, detil tahapan.

-    Metode sebab-akibat
Pengembangan gagasan berupa rincian-rincian akibat suatu sebab.

-    Metode umum-khusus
Pengembangan gagasan dengan cara mulai dari hal-hal umum ke hal-hal khusus.

-    Metode klasifikasi
Pengembangan gagasan dengan cara mengelompokkan objek yang memiliki persamaan.

-     Metode definisi luas
Pengembangan gagasan dengan cara memberi keterangan/arti suatu istilah secara luas.

Sumber: 




Jumat, 08 November 2013

KATA, PENGERTIAN KATA DAN KALIMAT EFEKTIF

0 Komentar
KATA, PENGERTIAN KATA DAN KALIMAT EFEKTIF

Pengetian kata
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil.
http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Kata

Imbuhan dalam bahasa asing dan upaya pengindonesian
a. Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: -man, -wan, -wati.
b. Berasal dari bahasa Arab, yaitu: -i, -wi, -iah.
c. Berasal dari bahasa Inggris, yaitu: -is, -istis, -isasi.

Contoh kata-kata berimbuhan asing tersebut adalah:
- seniman (asal kata: seni)
- hartawan (asal kata: harta)
- wartawati (asal kata: warta)
- insani (asal kata: insan)
- duniawi (asal kata: dunia)
- lahiriah (asal kata: lahir)
- praktis (asal kata: praktik)
- materialistis (asal kata: material)
- spesialisasi (asal kata: special
http://www.yadi82.com/2012/02/imbuhan-asing-man-wan-wati-i-wi-iah-is.html

Sinonimi adalah hubungan atau relasi persamaan makna. Hubungannya bersifat timbal balik; dapat kita katakan bahwa nasib bersinonim dengan takdir, ataupun sebaliknya katatakdir bersinonim dengan nasib. Jadi, bentuk kebahasaan yang satu memiliki kesamaan makna dengan bentuk kebahasaan yang lain. Walaupun kata-kata bersinonim tersebut memiliki kesamaan makna, tetapi kesamaan makna itu tidak bersifat menyeluruh (total) atau benar-benar hanya bersifat “mirip”.
Contoh sinonimi
mati = tewas
ayah = bapak
pintar = pandai
cantik = molek
bunga = kembang
hemat = irit
bodoh = dungu
kejam = bengis
Antonimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma yang berarti ‘nama’ dan anti yang berarti ‘melawan. Jadi antonimi adalah ‘nama lain untuk benda lain pula’. Venhaar menjelaskan (1978) mendefinisikan antonimi adalah ungkapan (berupa kata, dapat pula dalam bentuk frase atau kalimat).
Contoh : besar X kecil
pulang X pergi
Contoh Antonim :
•kerasx lembek
•naikx turun
•kayax miskin
http://ninatarempa.blogspot.com/2013/03/sinonimi-dan-antonimi.html
hiponimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma berarti “nama” dan hypo berarti “di bawah”. Jadi, secara harfiah berarti “nama yang termasuk di bawah nama lain”. Sesuai dengan yang diungkapkan Keraf (2005:38)
Hiponimi adalah semacam relasi antar kata yang berwujud atas- bawah, atau dalam suatu makna terkandung sejumlah komponen yang lain. Karena ada kelas atas yang mencakup sejumlah komponen yang lebih kecil dan ada kelas bawah yang merupakan komponen komponen yang tercakup dalam kelas atas, maka kata yang berkedudukan di kelas atas ini disebut superordinat dan kata yang berada di kelas bawah disebut hiponim. Istilah superordinat dan hiponim adalah istilah semantic
            http://saefulmaruf.blogspot.com/p/analisis-refereni-dalam-cerpen_15.html



Homonim
Homonim suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homofon, tetapi jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homograf[1]
contoh homonim antara lain:
·         bulan (nama kalender atau nama satelit)
·         genting (gawat atau atap rumah)
·         rapat (pertemuan atau tidak renggang)


Polisemi
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu.
Contoh :
·         Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani. (darah=kesaudaraan)
·         Tubuhnya berlumuran darah setelah kepalanya terbentur tiang listrik. (darah=yang berada dalam tubuh)
Perhatikan kata darah pada kalimat a berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat b berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi).

Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Hal hal yang berhubungan dengan kalimat efektif
•         Kesatuan Gagasan dan Kesepadanan Struktrur
•           Kepaduan (Koherensi) yang Baik dan Kompak
•          Penekanan
•         Kesejajaran (Paralelisme)
•          Kehematan
•           Kelogisan
•            Kevariasian
CONTOH KALIMAT EFEKTIF
•         Amara pergi ke sekolah, lantas kerumah temannya untuk belajar. ( Efektif/Efisien )
•         Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang populer itu mendapatkan hadiah
•         Dikarenakan tidak diajak, dia tidak turut belajar berbarengan di rumahku.

http://teksdrama.blogspot.com/2013/05/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat.html#ixzz2i6wOW0bV


KATA, PENGERTIAN KATA DAN KALIMAT EFEKTIF

0 Komentar
KATA, PENGERTIAN KATA DAN KALIMAT EFEKTIF

Pengetian kata
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil.
http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Kata

Imbuhan dalam bahasa asing dan upaya pengindonesian
a. Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: -man, -wan, -wati.
b. Berasal dari bahasa Arab, yaitu: -i, -wi, -iah.
c. Berasal dari bahasa Inggris, yaitu: -is, -istis, -isasi.

Contoh kata-kata berimbuhan asing tersebut adalah:
- seniman (asal kata: seni)
- hartawan (asal kata: harta)
- wartawati (asal kata: warta)
- insani (asal kata: insan)
- duniawi (asal kata: dunia)
- lahiriah (asal kata: lahir)
- praktis (asal kata: praktik)
- materialistis (asal kata: material)
- spesialisasi (asal kata: special
http://www.yadi82.com/2012/02/imbuhan-asing-man-wan-wati-i-wi-iah-is.html

Sinonimi adalah hubungan atau relasi persamaan makna. Hubungannya bersifat timbal balik; dapat kita katakan bahwa nasib bersinonim dengan takdir, ataupun sebaliknya katatakdir bersinonim dengan nasib. Jadi, bentuk kebahasaan yang satu memiliki kesamaan makna dengan bentuk kebahasaan yang lain. Walaupun kata-kata bersinonim tersebut memiliki kesamaan makna, tetapi kesamaan makna itu tidak bersifat menyeluruh (total) atau benar-benar hanya bersifat “mirip”.
Contoh sinonimi
mati = tewas
ayah = bapak
pintar = pandai
cantik = molek
bunga = kembang
hemat = irit
bodoh = dungu
kejam = bengis
Antonimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma yang berarti ‘nama’ dan anti yang berarti ‘melawan. Jadi antonimi adalah ‘nama lain untuk benda lain pula’. Venhaar menjelaskan (1978) mendefinisikan antonimi adalah ungkapan (berupa kata, dapat pula dalam bentuk frase atau kalimat).
Contoh : besar X kecil
pulang X pergi
Contoh Antonim :
•kerasx lembek
•naikx turun
•kayax miskin
http://ninatarempa.blogspot.com/2013/03/sinonimi-dan-antonimi.html
hiponimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma berarti “nama” dan hypo berarti “di bawah”. Jadi, secara harfiah berarti “nama yang termasuk di bawah nama lain”. Sesuai dengan yang diungkapkan Keraf (2005:38)
Hiponimi adalah semacam relasi antar kata yang berwujud atas- bawah, atau dalam suatu makna terkandung sejumlah komponen yang lain. Karena ada kelas atas yang mencakup sejumlah komponen yang lebih kecil dan ada kelas bawah yang merupakan komponen komponen yang tercakup dalam kelas atas, maka kata yang berkedudukan di kelas atas ini disebut superordinat dan kata yang berada di kelas bawah disebut hiponim. Istilah superordinat dan hiponim adalah istilah semantic
            http://saefulmaruf.blogspot.com/p/analisis-refereni-dalam-cerpen_15.html



Homonim
Homonim suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homofon, tetapi jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homograf[1]
contoh homonim antara lain:
·         bulan (nama kalender atau nama satelit)
·         genting (gawat atau atap rumah)
·         rapat (pertemuan atau tidak renggang)


Polisemi
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu.
Contoh :
·         Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani. (darah=kesaudaraan)
·         Tubuhnya berlumuran darah setelah kepalanya terbentur tiang listrik. (darah=yang berada dalam tubuh)
Perhatikan kata darah pada kalimat a berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat b berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi).

Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Hal hal yang berhubungan dengan kalimat efektif
•         Kesatuan Gagasan dan Kesepadanan Struktrur
•           Kepaduan (Koherensi) yang Baik dan Kompak
•          Penekanan
•         Kesejajaran (Paralelisme)
•          Kehematan
•           Kelogisan
•            Kevariasian
CONTOH KALIMAT EFEKTIF
•         Amara pergi ke sekolah, lantas kerumah temannya untuk belajar. ( Efektif/Efisien )
•         Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang populer itu mendapatkan hadiah
•         Dikarenakan tidak diajak, dia tidak turut belajar berbarengan di rumahku.

http://teksdrama.blogspot.com/2013/05/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat.html#ixzz2i6wOW0bV


Selasa, 01 Oktober 2013

Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum ataupun khusus serta Ragam dan Laras Bahasa

0 Komentar

                          Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum ataupun khusus



           Bill Adams menyebutkan bahwa bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu, Wittgenstein mengartikan bahwa bahasa adalah bentuk pemikiran yang dapat dipahami, sedangkan Saussure mendifinisikan kalau bahasa adalah objek dari semiologi. Sedangkan pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang digunakan oleh seorang manusia, yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat kecap manusia.
Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya. Bahasa terdiri atas kumpulan kata atau kalimat yang dari masing-masing susunan kata memiliki makna untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan seseorang. Oleh karena itu, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata tersebut sesuai dengan aturan tata bahasa yang ada, agar makna yang terkandung di setiap kalimat dapat tersampaikan dengan baik dan jelas.



B. FUNGSI BAHASA

⦁    Bahasa sebagai alat komunikasi
 Bahasa sudah digunakan sejak zaman nenek moyang kita, untuk berinteraksi dengan orang lain guna menyampaikan maksud yang ada di dalam hati dan fikiran seseorang. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat berhubungan dengan alam sekitarnya, terutama dengan manusia lainnya. Melalui bahasa pulalah manusia dapat bekerja sama dengan manusia lainnya untuk mencapai suatu tujuan.



⦁    Bahasa sebagai alat ekspresi diri
Bahasa merupakan wujud dari ekspresi diri, karena melalui bahasalah manusia dapat menyatakan secara terbuka, segala sesuatu yang tersirat di dalam pikirannya kepada orang lain dengan gayanya masing-masing. Ada banyak hal yang menyebabkan manusia mengekspresikan dirinya melalui bahasa , diantaranya untuk membebaskan diri dari tekanan emosi, untuk mengungkapkan kebahagiaan yang tengah dirasakan, untuk menarik perhatian orang lain dan lain sebagainya.



⦁    Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berintegrasi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Bahasa yang digunakan hendaknya harus sesuai dengan kondisi daerah/Negara setempat. Misalnya apabila kita berada di Korea, kita tidak mungkin menggunakan bahasa Sunda untuk berinteraksi dengan penduduk sekitar, karena penduduk korea tidak mungkin mengerti dengan bahasa yang kita gunakan. Oleh karena itu kita harus menyesuaikan bahasa dimana kita berada.


⦁    Sebagai alat control sosial
Bahasa mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Apabila seseorang berbahasa dengan menggunakan bahasa yang kasar itu merupakan cerminan diri orang tersebut. Oleh karena itu kontrol sosial melalui bahasa sebaiknya ditanamkan pada diri seseorang sejak dini agar seseorang dapat berinteraksi dengan baik di masyarakat.
 Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Khusus :
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum
Istilah kedudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita
pakai. Misalnya dalam kalimat “Bagaimana kedudukan dia sekarang?”, “Apa fungsi
baut yang Saudara pasang pada mesin ini?”, dan sebagainya. Kalau kita pernah
memakai kedua istilah itu tentunya secara tersirat kita sudah mengerti maknanya.
Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan kedua istilah itu.
Kalau demikian halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan dan fungsi bahasa?
Samakah dengan pengertian yang pernah kita pakai?
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara
terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan
dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-
hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat
ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai
manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya
bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa
kedudukan dan fungsi tertentu.
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca: masyarakat
bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan ‘label’ yang diberikan
akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan
menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya
sesuai dengan ‘label’ yang dikenakan padanya.
Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat
‘memilah-milahkan’ sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang
digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa
mengetahuik apan dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang lainnya dipakai. Dengan demikian
perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan
berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang ‘masuk’ ke dalamnya.
Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur-unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak.
Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya aturan untuk menentukan kapan,
misalnya, suatu unsur lain yang mempengaruhinya layak diterima, dan kapan
seharusnya ditolak. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan
pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional,
yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah
bahasa.
Aplikasi bahasa indonesia dalm kehidupan sehari-hari Sebagai contoh , kadang dalam berkomunikasi dikampus memakai bahasa slang dicampur bahasa Indonesia nonformal, bahasa slang seperti itulah yang  dianggap nyaman dalam pergaulan sehari-hari agar tidak ketinggalan zaman dan dianggap mengikuti trend. Akan tetapi, jika ini terus terjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Indonesia hanya akan dipakai dalam kegiatan-kegiatan resmi, kegiatan formal, dan ini akan menjadikan bahasa Indonesia itu sendiri akan merosot penggunaanya. Ketika harus menggunakan bahasa Indonesia formal dalam kegiatan formal tentunya, mereka akan lupa bagaimana harus berbahasa formal, karena setiap hari selalu menggunakan bahasa sehari-hari atau nonformal.


Sumber:
http://pradana-arya.blogspot.com/2012/10/fungsi-perkembangan-dan-kedudukan.html
 http://www.scribd.com/doc/21785947/Kedudukan-Dan-Fungsi-Bahasa-Indonesia


Ragam dan Laras Bahasa

RAGAM BAHASA

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Berikut ini jenis dan ragam bahasa selengkapnya.

Jenis Ragam Bahasa
Ragam bahasa dibedakan antara lain atas:
- Ragam bahasa undang-undang
- Ragam bahasa jurnalistik
- Ragam bahasa ilmiah
- Ragam bahasa sastra

Ragam bahasa dibedakan atas:
1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa cakapan
- Ragam bahasa pidato
- Ragam bahasa kuliah
- Ragam bahasa panggung

2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa teknis
- Ragam bahasa undang-undang
- Ragam bahasa catatan
- Ragam bahasa surat

Ragam bahasa menurut hubungan antar pembicara dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara:
- Ragam bahasa resmi
- Ragam bahasa akrab
- Ragam bahasa agak resmi
- Ragam bahasa santai
- dan sebagainya

ragam bahasa di kelompokkan sesuai dengan penggunaanya diantaranya :
Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraan yang terdiri dari ragam bahasa undang-undang, ragam bahasa jurnalisitik, ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra. Jadu ragam bahasa ini sangat dikhususkan dalam suatu tempat.
Ragam Bahasa Berdasarkan media pembicaraan, yang sering kita gunakan yaitu, ragam bahasa lisan dan tulisan.
Ragam bahasa menurut hubungan antarpembiacra dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara.

LARAS BAHASA
Laras bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan yang jelas di antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para ahli linguistik. Salah satu model pembagian laras bahasa yang paling terkemuka diajukan oleh Joos (1961) yang membagi lima laras bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu beku (frozen), resmi (formal), konsultatif (consultative), santai (casual), dan akrab (intimate).

RAGAM BAHASA LISAN
1. Dosen Mata kuliah Indonesia bilang mahasiswa kelas 3ka01 harus ambil mata kuliah soft skill untuk mata kuliah ini.
2. Kita harus bikin tulisan dan masukkan ke blog.
3. Saya akan tanyakan soal itu

RAGAM BAHASA TULIS

1. Dosen Mata kuliah Indonesia mengatakan mahasiswa kelas 3ka01 harus mengambil mata kuliah soft skill untuk mata kuliah ini.
2. Kita harus membuat tulisan dan masukkan ke blog.
3. Akan saya tanyakan soal itu.

ISTILAH YANG DIGUNAKAN.
Didalam ragam bahasa ada isitilah lain yang digunakan yaitu :

1. Ragam standard.
2. Ragam non standard.
3. Ragam semi standard.

Ragam bahasa standard memiliki sifat kaidah dan aturan yang tetap. Pada ragam bahasa standard memungkinkan perubahan pada kosatakata, peristilahan serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan.
Pembedaan antara ragam bahasa standard, ragam bahasa non standard, dan ragam bahasa semi standard adalah
Topic yang dibahas.
Hubungan antar pembicara,
Medium yang digunakan,
Lingkungan ,
Situasi saat pembicaraan itu terjadi


Aplikasi Ragam dan Laras Bahasa dalam kehidupan sehari-hari:

Ragam dan Laras bahasa bagi kehidupan sehari-hari sangat penting, karena sebagai ciri-ciri khusus penggunaan bahasa yang mengikuti bidang yang disesuaikan oleh suatu wacana.
contohnya, dalam bidang bisnis, menggunakan ragam bahasa usaha dan laras bahasa perniagaan untuk mempengaruhi pengguna membentuk tanggapan tertentu.
dalam bidang akademik, menggunakan ragam bahasa yang baku dan laras bahasa akademik untuk menjadikan pelajaran dan dapat di mengerti oleh para siswa.
lalu untuk seorang penterjemah, untuk menghasilkan karya terjemahan. penterjemah harus mengetahui ragam dan laras suatu bahasa agar karya terjemahannya dapat dimengerti oleh pembaca.
Contoh :
Ayah mengatakan, kita akan pergi besok.
Ayah mengatakan kita akan pergi besok.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Laras_bahasa
    http://mahkotaparis.blogspot.com/2010/10/pengertian-bahasa-ragam-bahasa-dan.html
    http://efankhonghucu.blogspot.com/2010/09/ragam-bahasa-dan-variasi-dalam.html

Rabu, 24 April 2013

Pengalokasian berurut dengan Partisi dinamis dan Partisi Buddy

0 Komentar
Pengalokasian berurut dengan partisi dinamis
l  Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah melakukan memory compaction.
l  Yaitu: menggeser image proses-proses yang ada  di memori sehingga hole terkumpul di satu tempat saja.




music

 

Copyright 2012 All Rights Reserved Design by yudha permana